Colpo di Fulmine
- Caecilia Sherina
- 17 Jul 2018
- 2 menit membaca
Diperbarui: 22 Jun 2024
Loh, nggak terasa sudah sebulan berlalu?
Anyway, ini film minggu lalu yang kita kerjakan di Potenza. Makin lama CinemadaMare makin menantang nih! Biasanya deadline hari Sabtu, sekarang dipercepat ke Jumat. Jadi bayangin aja, kita cuma punya waktu 5 hari untuk bikin film pendek!
Film Colpo di Fulmine yang aku kira sampah ini ternyata menang best film of the week, dan membuat Viktor sang sutradara menang 3 kali berturut-turut sejak 3 minggu lalu. Lumayan kaget banget.

Setelah beberapa minggu ini berlalu, mulai terasa jenuh dan pengen kabur menyendiri. Tapi nggak tau mau ke mana, dan nggak mau repot keluar duit juga. Hahaha... Jadilah aku masih di sini bersama tim yang sama dan rutinitas yang sama.
Mungkin yang semakin berbeda adalah hubungan antara aku dan lainnya, karena kita semakin akrab. Kemarin misalnya, tiba-tiba Viktor, Cecile dan Charbel ngide untuk tidur di bawah bintang-bintang malam. Cantik sih, sambil menikmati bintang jatuh dan lagu-lagu Bulgaria, tidur bersama angin sepoi-sepoi.
Malam itu kita bercerita banyak tentang kebudayaan dari keluarga masing-masing. Ada yang ayahnya tajir banget tapi anaknya nggak mau manja, ada yang keluarganya miskin banget sampai dia harus berjuang mapan. Sementara aku, menceritakan bagaimana konservatifnya Indonesia soal agama dan gender roles.
"Cil, lo kan editor bagus, udah nggak usah pulang ke Indonesia. Pindah aja ke Lebanon, masuk koper gue. Nggak akan ada yang ngecek, nggak ada yang peduli!" sahut Charbel bercanda dengan aksen Inggris-Arab yang kental.
"Nggak, nggak usah ke Lebanon, nikah aja sama gue. Kita pindah ke Bulgaria, tinggal di flat gue. Tapi lo harus bersihin flat-nya, nanti setiap pagi gue siapin sarapan dan gue ajarin Bahasa Bulgaria. Gue kerja jadi director, lo di 'dapur' editing," Viktor si anak Bulgaria cekikikan bersama Cecile si Prancis yang cantik banget.
Charbel yang berbadan besar pun menimpali, "Iya, Cil, lo nikahin aja cowok Bulgaria, yang mana saja deh. Habis CinemadaMare nggak usah pulang! Gue bayarin tiket lo ke sana."
"Ke Bulgaria cuma ā¬19 loh!"
"Yang bener lo?!" tanya Charbel.
"Beneran! Cil, besok beli! Buru!"


Malam itu aku hanya bisa terngakak-ngakak, nggak tahu mau jawab apa. Kalau memang ada kesempatan kerja di Eropa, ya menarik sih. Tapi kalau nggak ada, nggak apa-apa juga, aku akan kembali ke Bali dan melanjutkan segala projek yang lama tertunda.
Ngomong-ngomong,
aku mulai rindu rumah :")
Comments