top of page

Mengundurkan Diri dari SENDAL

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 3 Mar 2013
  • 3 menit membaca

Mendadak gue memutuskan untuk keluar dari SENDAL.


Well, gue punya alasan untuk ini dan akan gue bahas. Tapi sebelumnya gue ingin mengucapkan maaf dan terima kasih buat teman-teman seperjuangan dan para mentor yang sudah mendidik kami. Maaf sekali, pada akhirnya gue mengundurkan diri.


Jadi begini, pendidikan untuk caang dimulai sejak tanggal 11 Februari dan baru akan berakhir tanggal 31 Maret. Sementara gue sudah mengundurkan diri sejak tanggal 5 Maret. Gue belum sempat naik gunung ataupun melengkapi kebutuhan naik gunung. Buat gue ini keputusan yang bijaksana, sebelum gue terlanjur terlalu siap dan semua menjadi lebih sia-sia lagi.


Jadi gue nothing to lose. Temen-temen gue juga rasa-rasanya nggak rugi besar kok. Gue sudah melunasi apa yang harus gue bayar atas kepergian gue. Kalau mereka merasa rugi, menurut gue tidak secara materi (setidaknya). Jadi kita nothing to lose, ya?


Alasan gue keluar yang pertama adalah:

Ternyata, gue nggak segitu cintanya pengen naik gunung ataupun diving, caving, rafting, etc. Iya, gue emang suka jalan-jalan apalagi a la backpacker, tapi ternyata bukan kegiatan alamnya yang bikin gue tertarik.


Jadi gue sama sekali nggak super excited dengan pendidikan dasar untuk naik gunung. Gue malah lebih excited ngurusin design t-shirt dan sticker buat cari dana. (-_-) Istilahnya gue lebih tertarik seni-nya daripada alam-nya. Kan ini jadi menyalahi tujuan utama gue ikut UKM SENDAL (Seni Dan Alam). Kalau gue cuma mau berkesenian, bukan di sini tempat yang tepat.


Alasan yang berikutnya adalah:

Prioritas. Gue lebih memprioritaskan les gue (yang selalu bentrok dengan jadwal pendidikan), kuliah gue (yang juga akan tersita ketika naik gunung), dan kesehatan gue (you know lah, gue masih jerawatan parah).


Jadi alasan-alasan ini yang juga mendorong gue untuk segera mengundurkan diri. Sebelumnya gue sempat berdiskusi dengan beberapa teman dan ada satu orang yang menampar gue dengan kata-katanya, "Menurut gue, lo nggak cocok sama lingkungannya."


Wow, really? Gue paham sih gue berasal dari lingkungan yang sangat berbeda dengan lingkungan di sini, tapi I did try my best to cooperate; to adapt. Apakah gue sungguh-sungguh gagal beradaptasi? Atau gue benar-benar nggak mungkin berhasil beradaptasi?


Sakit dengernya dan sekaligus sadar, yeah what am I trying to force anyway? Why should I change myself for something I don't really like? Lagipula ikut atau tidak, nggak berpengaruh besar untuk kelangsungan cita-cita gue. Jadi apa sih yang gue perjuangkan di sini?


Uhm, buat yang agak lost track, baiklah saya akan jelaskan maksud dari "lingkungan yang berbeda". Kalau orang lihat gue sepintas, mereka akan bilang: anak China, princess, tajir, bersih, manja. Jadi nggak mungkinlah orang macam gue naik gunung, tidur di tanah, makan seadanya, etc. Meskipun sebenernya mungkin-mungkin aja sih.


Jadi lingkungan yang tepat untuk penggambaran gue pastilah: mall, rumah, yah tipikal tempat bersih deh. Sementara sekretariat SENDAL jauh dari gambaran itu, apalagi gunung. Tampang gue juga nggak ada sangar-sangarnya, jadi orang pasti menganggap gue lemah di fisik. Dengan tampang ini juga orang akan selalu menilai gue sebagai anak yang baik, polos, dan innocent. Gue tampang orang yang tidak mungkin mabok-mabokkan, pulang jam 2 pagi, nginep di kosan temen, nggak mandi, makan seadanya, dsb.


Menurut gue, sepertinya itu yang dimaksudkan teman gue dengan, "Lo nggak cocok sama lingkungannya." karena lingkungannya ya seperti itu! Harus mau kotor, harus sederhana, harus down to earth banget, bahkan sampe kadang nggak mandi-mandi, baju juga nggak ganti-ganti.


Gue males menegaskan soal: gue bukan orang seperti itu, atau gue bukan orang seperti ini. Karena gue melihat bahwa apapun yang gue lakukan, toh gue juga nggak cinta-cinta amat naik gunung, jadi yaudalah kenapa gue harus memperdebatkannya?


...Ā  Krik Krik Krik ...

Jadi, kalo kata Try, "End story!" Hahaha...


Semoga kawan-kawanku sukses naik gunungnya ya!

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments


Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page