top of page

Awal Kuliah di IKJ Tahun 2012

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 16 Sep 2012
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 23 Feb 2024

Tulisan ini awalnya dipublikasikan di Blog "Ma Vie est un Film" pada 16 September 2012 saat saya masih berusia 18 tahun. Beberapa kata yang kurang tepat / patut telah direvisi secukupnya tanpa menghilangkan keaslian cerita dan pemikiran saya di usia tersebut.


Mungkin di pikiran lo, "Wah, baru masuk kuliah udah punya temen banyak bener!"


ree

Sebenernya nggak tepat sih. Meskipun kita udah foto bareng, tapi gue belum akrab. Gue bahkan lupa sebagian besar nama mereka. Hahaha... Parah deh jahat bener gue.


Ya mereka itu 1/4 dari kelas A di IKJ. Jadi untuk FFTV ada sekitar 180 orang dibagi ke 3 kelas: A, B dan C. Per kelas juga sekitar 60 orang, dan gue termasuk anak kelas A (anak kelas pagi). Kalo kelas B itu biasanya jadwal siang, C sore. Tapi ya nggak selalu begitu juga sih.


Yang paling mengejutkan buat gue adalah... gue satu-satunya wanita Katolik di FFTV 2012! Sepertinya begitu karena kemarin pas kelas agama, dari FFTV cuma gue ceweknya, dan sisanya adalah 5 orang laki-laki berambut panjang kayak Angling Dharma*. Eh, temen gue ada yang ganteng loh. Aduh sumpah itu wajah... Pendekar banget! Ganteng 'dah bener, nggak bo'ong. Bukan ganteng-ganteng Korea gitu. Ini kegantengan pria Jawa sejati. HAHAHAHA...


*Untuk kalian yang tidak tahu, Angling Dharma adalah serial TV kolosal zaman baheula, yang pemain utamanya adalah pendekar berambut panjang.


"Udah, udah, cukup soal itu, terus komentar lo soal perkuliahan gimana?"

Menurut gue seru.


Banyak mata kuliah yang menarik kayak dramaturgie, etc. Itu pelajaran yang abstrak dan gue masih meraba-raba untuk memahaminya. Dosen-dosen IKJ juga seru, boleh dipanggil mas, abang, pak, bahkan om! Kecuali yang cewek ya panggil ibu, mpok, atau kak. Buku referensi sementara ini sih nggak sulit. Gue berhasil dapetin ebook "Film Art: An Introduction by David Borwell & Kristin Thompson", terus buku-buku Bahasa Indonesia kayak Oidipus juga bisa dibeli di toko buku kecil depan XXI TIM. So far, semua aman terkendali.


Kecuali satu: BELUM PUNYA LAPTOP DAN INTERNET!!!


Duh! Beneran deh nggak bisa gue hidup tanpa laptop dan internet! Susah!!! Mau belajar susah, mau riset susah. Nyebelinnya lagi IKJ sedang dalam renovasi jadi perpustakaan tutup. Terus gimana gue mau riset tanpa internet dan buku?!


Mungkin lo bertanya, "Riset apaan dah lo? Belaga bener."


Nah, jangan salah, meskipun jurusan gue seni Film, kedengerannya tinggal belajar acting and camera, tapi faktanya gue mesti belajar sejarah, sosiologi, dan sedikit antropologi. Fisika, Kimia, Matematika juga nggak lepas dari jurusan ini, karena itu perlu buat teknik mencuci film, kamera, dll.


GALAU

Kesulitan berikutnya adalah ketika lo ditanya, "Masuk IKJ mau jadi apa?"


Jujur aja gue belum bisa jawab kemarin-marin. Tapi setelah ditanya dan dipaksa terus, maka gue sudah menimbang-nimbang dari segala aspek dan jawabannya adalah... FILM EDITOR. Hehehe...


ree

SENIORITAS

Pada tahun 2012, ospek sudah ditiadakan sejak beberapa tahun sebelumnya. Ini adalah upaya kampus memberantas senioritas dan perundungan yang tiada tujuan. Tapi bukan berarti, kampus ini akhirnya bebas senioritas.


Untungnya, gue nggak pernah mengalami bullying ataupun pengalaman nggak enak selama berkuliah di IKJ. Mungkin karena gue sendiri selalu menghindari situasi-situasi yang tidak jelas, seperti nongkrong malam-malam atau minum-minum. Ditambah lagi, karakter gue yang outspoken, atau berani nyolot (kalau emang bener), bikin orang jadi segan sama gue dan males berurusan karena gue dianggap ribet atau nggak asik. Kabar buruknya, temen gue jadi nggak banyak. Tapi buat gue, kualitas selalu lebih penting daripada kuantitas. Jadi ya udah nggak apa.

Komentar


Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page