top of page

Huānyíng Guānglín Taipei!

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 17 Jun 2016
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 18 Jun 2024

Nĭ hăo! I'm finally in Taipei, Taiwan FOR REAL.


Oke, sebelumnya gue janji bakal vlogging. Actually I already made one video of myself talking, tapi ternyata si hujan bangsat merusak audio gue dan sialnya lagi seharian ini hujan deras terus. Jadi gue nggak bisa ngapa-ngapain. Mau nggak mau, gue bikin vlog tanpa audio asli :")


Kemaren gue berangkat jam 11.30 siang dari Jakarta ke Kuala Lumpur. Terus seneng gitu gue duduk sendirian di baris ke-3. Hihi nggak sempit-sempitan sama siapapun. Sesampainya di KL, terjadi insiden tolol di mana gue muter keran shower ke arah yang salah. Bukannya gue matiin, malah makin besar sampe airnya muncrat ke mana-mana. Yes, literally ke mana-mana sampe celana gue basah udah kayak orang ngompol.


Gue coba tutupin pake sweater, tapi you know lah, still looks stupid. Akhirnya setiap kali gue jalan langsung buru-buru biar nggak ketara kalau pantat gue basah. Hahaha...


Terus pas di boarding room, gue sempet ngajak ngobrol seorang wanita (yang setelah itu diketahui berasal dari Macao). Doi ditanya satu pertanyaan, mendadak jawabannya jadi curcol gitu. Awalnya kan gue sapa, "Are you going to Taipei too?"


"Yes, are you Taiwanese?"

"No, I'm from Indonesia, I'm visiting for a while."

"Oh, nice, you know what, I'm supposed to fly this morning, but I missed my flight! It's because of my own stupidity. I woke up late, because I thought 10 minutes before departure is okay. I mean, back in my home, Macao, flight schedule is always late and 10 mins before is okay. But here, I got only late for 2 minutes and they closed the gate! Pff..!"


Terus gue ngikik aja, antara kesian sama mau sukurin. Akhirnya dari curcol itu kita jadi ngobrolin banyak hal sampai tibalah saatnya boarding!


Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Taoyuan memakan waktu kurang lebih 5 jam dengan turbulensi yang menyebalkan. Lagi-lagi pesawatnya sepi, sehingga gue bisa duduk dengan leluasa. Hehe.


Begitu sampai, gue langsung lari-lari ke bagian imigrasi biar bisa cepet ketemu cece gue yang udah nungguin. Eh, taunya ane kena masalah (lagi).


"I don't understand your address. Where is the street?" tanya si bapak agak frustasi.

"Uhm... I don't know, Sir. I got that address just like that."

"Who are you living with?"

"I'm living with my sister."

"Call her."

"My phone is dead."

"Give me her number."

"I don't know, my phone is dead."


Beberapa saat kemudian gue digiring officer lain ke counter di ujung ruangan. GLEK. Gue kebayang film Argo, film dokumenter tentang penyelundupan drugs di pesawat, dan film-film lainnya di mana si protagonis diinterogasi di bandara dan dipenjara. Oh maaann...


Officer yang berikutnya kembali menanyakan hal yang sama dan meminta HP gue. Yaudah gue kasih aja, tapi kan HPnya mati. Sebenernya gue bawa charger, tapi males ngasih tau mereka. Gue males kalau mereka nelepon cece gue, ntar jadi panjang dan ribet. Gue pengennya sih udahlah dibebasin aja. Toh, gue bukan pendatang ilegal yang bermaksud jahat.


Lama dia ngobrol, cek sana-sini, akhirnya mereka balikin HP gue, nyerah dan nyuruh gue pergi. YEAY! AKU BEBAS! Langsung dah ane ngacir keluar nyari si cece. Aaahh... begitu ngelihat muka dia langsung gue senyum sumringah, bahagia dan lega!


Kita buru-buru naik bus ke Taipei untuk mengejar kereta terakhir. Maklum, udah jam 11 malam tuh pas jalan. Lama nggak ketemu doi, we talked a lot about recent things.


Pasar malam Taipei rasa Indonesia


Sesampainya di Taipei, kita ngegeret 2 koper gue yang lemayan berat mampus. Gue ngedorong yang 18 kg dan sialnya si roda koper nyangkut di lubang water drainage. Langsunglah gue ikut tersengkat dan terhempas menabrak si koper. Kopernya jatoh, guenya ikutan kehantam ubin. BRUK! Defak, bikin malu. Jadi bahan ketawaan tunawisma di sekitar situ.


Sambil kesakitan dan kebelet pipis, kita berdua lari mengejar kereta terakhir. Syukurlah masih terkejar, jadi nggak perlu keluar duit banyak buat transportasi. Selepas naik kereta, kita tinggal jalan kaki ke kosan cece gue yang...


"KAK, INI BENERAN KOSAN LO..."


"Iya, maaf ya. Tetangga kita galak tuh, lu jangan pernah pake barang dia ya dan jangan berisik, nanti kita dimarahin."


"KAK..."



Sok deh, ditonton aja betapa hideous-nya itu kosan. Hahaha... Seharian gue stuck di kamar nih, hujan deras sekali. (Eh, sebenernya kontrakan gue di Jakarta lebih hideous daripada rumah ini sih). Dah, nantikan vlogging gue berikutnya yang lebih proper ya! Zàijiàn! 



Comments


Category

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page