top of page

Tugas Karya Akhir

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 16 Jan 2016
  • 2 menit membaca

"Kalau kuliah film, skripsinya apa sih?" tanya semua orang sambil mengernyitkan dahi.


Jurusan film itu emang aneh. Ketika semua orang mau jadi dokter, ilmuwan, dan profesi lainnya yang 'gagah' dan sangat beneficial untuk negara, gue malah memilih mempelajari film. Jurusan apaan nih? Gimana standard penilaiannya?


(Sampai saat tulisan ini dibuat, gue belum lulus. Tapi sudah dalam proses menuju kelulusan.)


Dalam jurusan film, kampus gue menilai kelulusan mahasiswa dari tugas karya akhirnya, (biasanya kami singkat menjadi TA). TA memiliki berbagai bentuk: bisa film fiksi, film non-fiksi, film animasi, program televisi, dan bisa juga karya penelitian ilmiah yang topiknya seputar perfilman. Bentuk-bentuk film ini juga tidak harus berdurasi panjang. Boleh juga membuat film pendek, asalkan sesuai kriteria durasi yang tertulis dalam buku panduan kampus.


Contoh dari pengalaman pribadi, gue mengambil mayor film editing. Gue memutuskan untuk membuat TA film fiksi pendek berdurasi 15 menit. Dalam pembuatan film ini, gue bekerja sama dengan 3 mahasiswa lainnya dari mayor yang berbeda. Ada produser, director of photography (DP), dan penulis skenario. Kami berempat menanggung seluruh biaya pembuatan film ini dan menggunakan karya yang sama untuk sidang akhir.



Penilai karya kami adalah para pembimbing (dosen) yang telah kami pilih sendiri. Para pembimbing ini yang akan membantu kami menciptakan karya akhir yang baik dan sesuai kriteria kampus. Saat sidang akhir, mereka akan menilai filmnya berdasarkan mayor yang kami pilih. Karena gue mayor editing, maka yang dinilai dari film pendek tersebut adalah editingnya saja.


Kemudian ada laporan Pengantar Karya yang membantu para juri dalam melakukan penilaian editing. Pengantar karya ini adalah karya tulis ilmiah yang sebelas-dua belas sama skripsi. Isinya menjelaskan masalah apa yang dibahas dalam film, kenapa dibahas, dan bagaimana merealisasikannya ke dalam bentuk film. Gue bilang sebelas-dua belas karena isinya nggak serumit bikin proper skripsi.


Proses pelaksanaan TA akan berbeda apabila mayor gue adalah kajian sinema. Berhubung mayor ini tidak mempelajari penciptaan film, maka hasil TA-nya tidak dituntut berbentuk film. Mahasiswa jurusan ini berkewajiban membuat skripsi dan penelitian seperti mahasiswa pada umumnya, dan tetap dalam konteks perfilman. Misalnya, meneliti identitas sinema nasional.


Nah, semester 7 ini, gue sudah memenuhi semua standard kampus untuk mengambil kelas TA. Harapannya sih bisa lulus lebih cepat, sekitar 3,5 tahun.


Waktu gue ambil kelas TA, gue pikir gue sudah siap membuat film yang jauh lebih "bener" dari sebelumnya. Ternyata, oh, ternyata, pemirsa... Proses pembimbingan selama beberapa bulan ini membuat gue sadar bahwa masih banyak hal yang gue lewatkan! Banyak sekali hal yang luput gue pelajari, entah mau nyalahin dosennya, mata kuliahnya, silabusnya, atau salahin ajalah guanya.


Intinya, somewhat gue jadi belajar lagi dari awal, dan gue nggak bahagia dengan fakta tersebut. Makanya ada beberapa hal yang ingin kukritisi, tapi mungkin belum saatnya menuliskan hal tersebut.

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments


Category

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page