top of page

Workshop Visual: Struktur Film

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 1 Okt 2012
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 23 Feb 2024

Tulisan ini awalnya dipublikasikan di Blog "Ma Vie est un Film" pada 1 Oktober 2012 saat saya masih berusia 18 tahun. Beberapa kata yang kurang tepat / patut telah direvisi secukupnya tanpa menghilangkan keaslian cerita dan pemikiran saya di usia tersebut.


Hari ini gue akan sedikit berbagi soal STRUKTUR FILM.


Jumat (09/28) lalu mata kuliah gue adalah Workshop Visual. Di sini kita diajarin dasar untuk praktek bikin film. Tugas pertama kita adalah membuat film 2 menit tanpa moving camera, moving lens, dan dialog-monolog. Tapi sebelum lo membuat film, perlu tau nih strukturnya:


SHOT

Gambar yang direkam oleh kamera. Durasi bebas. Intinya selama kamera masih recording, dan nggak lo stop, that is one shot.


SCENE

Kumpulan shot dalam satu lokasi mayor, contohnya di kamar mandi, ruang tamu, dll. Jadi kalau udah pindah lokasi, berarti sudah ganti scene.


SEQUENCE

Kumpulan scene. Berarti dalam 1 sequence bisa mengandung berbagai lokasi, asalkan scene tersebut masih berkesinambungan. Kalau tiba-tiba udah ganti karakter sama cerita mah ya udah ganti sequence atuh.


Analoginya seperti ini:

Kata membentuk kalimat, dan kalimat membentuk paragraf. Jadi kalau kita aplikasikan ke struktur film, jadinya: shot membentuk scene, dan scene membentuk sequence.


Itu tiga hal penting yang orang perlu tahu sebelum bikin film. Kenapa? Soalnya ketika lo mau bikin skenario atau script, lo nggak ngerti beginian, script lo bakal sulit dimengerti crew yang lain.


Kalau mau dibahas lebih dalam lagi, maka kita akan membicarakan angle shot. Ada 3 jenis shot: high, low, and eye level. Masing-masing memiliki tujuan, nggak cuma karena estetika.


Kalau lo mengambil high shot pada manusia, maka lo akan menggambarkan bahwa manusia tersebut besar, bangsawan, hebat, berkuasa. Kalau low shot, berarti si manusia tersebut kecil, lemah, tidak berdaya. Sementara eye level memberikan kesan kesetaraan dan keintiman antara cast dengan penonton.


Gue menjelaskannya pake bahasa gue sendiri nih, kalo mau disanggah, silakan. Kan masih MABA (mahasiswa baru) sotoy, hahaha...

Komentar


Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page