Apakah Belajar Kesenian itu Mudah?
- Caecilia Sherina
- 15 Agu 2015
- 3 menit membaca
Waaahh... gue baru dapet pertanyaan unik lagi dari Ask.Fm! Kali ini pertanyaannya oke banget karena berhasil triggering gue untuk menulis sesuatu yang worth to be shared. (Biasanya mah aku nyampah...)
Jadi doski nanya, "Segitu beratnya ya belajar di IKJ?"
Mungkin sebenarnya ini bukan pertanyaan, melainkan celetukan atas jawaban gue di Ask.Fm sebelumnya yang (mungkin) terdengar lebay, tapi nggak apa-apa. Celetukan dia...
.
.
.
.
...ada benarnya kok, belajar di IKJ itu nggak susah. Tapi terus pertanyaannya adalah kenapa gue menganggap itu berat, ya kan? Nah, sebelum kita masuk pada pembahasan, gue tambahin dulu ya introduksi-introduksi lucu untuk memperhangat situasi.
Gue sering banget denger orang komentar kayak begini,
"Enak yah, kamu bisa belajar apa yang kamu suka."
"Seru ya bisa kuliah kesenian. Nggak perlu capek ngitung-ngitung."
"Kuliah film? Belajarnya megang kamera doang ya? Enak banget."
Dan tanggapan saya hmm...
No, Babe. It has never been easy to people whom really want to study. Jurusan apapun yang kita pilih, universitas apapun yang menaungi kita, belajar tidak pernah mudah, dan kalau belajar itu mudah, maka kamu tidak belajar sama sekali.
Setuju nggak?
Mungkin sebagian orang berpikir, "Oh dia bikin film? Tinggal nyalain kamera terus rekam, terus sambung-sambung shot, terus save as movie. Voila! Jadi film." Ya bisa aja bikin film kayak begitu, tapi apakah bagus? Apakah akan jadi film Hollywood yang rajin kamu tonton tiap bulan? Nggaklah. Kita di sini mesti belajar berpikir kritis, melihat kondisi masyarakat sekitar, mengarahkan orang untuk membaca pesan yang ingin kami sampaikan, dan menyampaikannya dengan cara sekreatif mungkin dalam keterbatasan biaya dan lain-lain. Di sini kita belajar, Bro dan belajar itu nggak pernah easy.
Jadi kalau ada yang nyeletuk, "Enak yah kamu bisa belajar hal yang kamu suka," He's missing a big truth of life. Karena meskipun kamu sudah kuliah dengan jurusan yang kamu suka, things will never be easy or fun all the time! Tetep aja kamu harus belajar dan belajar nggak pernah enak. The fact that you love what you do will only help you to stay no matter how hard it is. Itu nggak berarti things will get easier, trust me!Ā

Di paragraf ketiga tadi, gue bilang ada benarnya, bahwa belajar di IKJ itu nggak susah. Why the hell did I say that? Ya karena belajar di IKJ emang nggak susah.. kalau lo cuma main "sekolah-sekolahan". Ya, main "sekolah-sekolahan", mainan di mana you act like a student and you go to school, pretending like you are listening, while you actually give no fuck.
Untuk lebih jelasnya lagi, gue mengutip komentar A'a Damien Chazelle, "
If youāre going to play music or do any art form, just as a hobby or as purely a source of enjoyment, then yeah, you should enjoy it. But I do believe in pushing yourself. If you actually take the idea of practice seriouslyāto me, practice should not be about enjoyment. Some people think of practice as, 'You do what youāre good at, and thatās naturally fun.' True practice is actually about just doing what youāre bad at, and working on it, and thatās not fun. Practice is about beating your head against the wall. So if youāre actually serious about getting better at something, thereās always going to be an aspect of it thatās not fun, or not enjoyable. If every single thing is enjoyable, then youāre not pushing yourself hard enough, is probably how I feel.āĀ
Apa yang doski jelaskan di atas ia refleksikan dalam filmnya yang berjudul Whiplash (2014). Film itu mengisahkan seorang drummer jazz yang actually jago banget buat ukuran gue, tapi ketika dia ingin menjadi lebih hebat lagi, maka dia harus berlatih lebih keras lagi. Si protagonis obviously diperlihatkan cinta banget sama jazz, dan nobody says it was easy just because you love it. Kecintaan dan keseriusannya pada musik justru membuatnya harus keluar dari comfort zone dan "belajar lebih keras" untuk merealisasikan mimpi besarnya.
ComentƔrios