JENESYS 2.0: Akihabara (Day 3 of 9)
- Caecilia Sherina
- 10 Apr 2014
- 2 menit membaca
Diperbarui: 25 Jan
Hari ini tanggal 24 Maret 2014, pagi-pagi sarapan di Marumi Grand Hotel dan rasanya.. biasa saja. Gue makan sedikit karena nggak napsu liatnya. Gue pengen makan sushi huhuhu...
Oh ya, sembari gue bersenang-senang di Jepang, sebetulnya gue jadi ketinggalan mata kuliah banyak sekali. Hati gue agak khawatir sih. Si Gaby juga khawatir. Kasihan, dia sampai bawa laptop ke Jepang demi ngerjain quiz online. Rata-rata peserta JENESYS 2.0 sudah semester 8 dan berasal dari Fakultas Seni Rupa, jadi lagi pada stres tugas akhir. Tapi ada juga sih yang masih semester 2 dan 6 dari jurusan IT, jadi nggak semuanya kuliah seni.
Pagi ini kami akan mengunjungi Benteng Tokyo, namun sayangnya sedang tutup. Jadi cuma lihat luarnya saja. Setelah berfoto-foto, kami pun pindah ke Asakusa naik bus, like always.

Di Asakusa, kami mengunjungi Kuil Senso-ji. Di sini banyak toko jualan souvenir Jepang yang harganya mahal bingits. Misalnya gantungan kunci bisa seharga 315-512 yen. Terus baju-baju khas Jepang seharga 3,000-5,000 yen. Jadi gue nggak jajan sama sekali.
Oh iya, kalau ke temple, sempatkan mencoba ramalan keberuntungan! Hihihi... Namanya mikuji. Harganya 100 yen. Gue nyoba dan sedihnya dapet small fortune. Temen gue si Novri dapet best fortune dan dia langsung teriak-teriak nyombong ke kita-kita. Anyway, kami cuma punya 1 jam di Asakusa, dan setelah itu harus segera kembali ke bus untuk makan siang.



Kami akan makan siang di gedung tai emas. Yak, sejujurnya gue lupa nama gedungnya, jadi maafkan ya gue seenaknya menamai. Di gedung ini desain interiornya lucu. Menarik. Terus makanannya all you can eat enak juga. Pasti harganya mahal. Hahaha

Setelah makan siang, kami jalan lagi naik bus ke Akihabara. Nah, ini yang ditunggu-tunggu. Akihabara ini terkenal karena banyak menjual pernak-pernik anime dan AKB48. Sebelumnya di bus kami diberikan peta Akihabara dan waktu bebas 1 jam untuk berkeliling. Parah banget, satu jam itu singkat sekali! Gue dan Gaby langsung melingkari tempat-tempat lucu untuk dikunjungi dan menghapalkan jalannya. Kita pengen ke Uniqlo, karena katanya Uniqlo Jepang lebih muyah.


Di Akihabara ini tempat pertama gue adalah Laox, toko duty-free. Sialnya dia baru duty-free kalau lo belanja di atas 10,000 yen. BAH! Gue menyesal membeli Kitkat Green Tea seharga 360 yen di sini. Sumpah lo kalo beli Kitkat jangan di sini, mahal banget. Salah banget gue. Karena harga asli Kitkat Green Tea sekitar 200-an doang. Nggak nyampe 300 yen. Oh iya, gue salut sama orang Jepang. Toko barang-barang porno itu bahkan tercatat loh di peta, gila ya?
Setelah berkutat di Laox, gue terpisah dengan Gaby dan bertemu Lintang. Kami berdua pun berjalan bersama menuju mall yang ada Uniqlo serta Muji di dalamnya. Horeee.. tapi harganya sama aja sama di Jakarta (-_-). Akhirnya Gue beli beberapa baju lucu yang lagi diskon deh. Terus nggak sengaja ketemu Gaby di Muji.
Gue : "Eh Gaby."
Gaby : "Eh elo."
Gue : "Bye."
Gaby : "Bye."
Ternyata kita berdua kalau sudah asyik belanja, sudah tidak peduli lagi dengan sekitar. Hahaha... Gue pun kembali ke meeting point bersama Lintang dan di sana terlihat teman-teman menenteng paperbag banyak sekali. Kali ini dipenuhi dengan kotak Gundam dan action figure lainnya. Kata Novri, "Murah gila. Daripada gue beli sejuta di Indonesia, mending gue beli sejuta di Jepang dapet 2. Gundam gue bisa jalan, man!"
Dan berakhirlah perjalanan kami di Akihabara.
Opmerkingen