top of page

Menikmati Taipei Film Festival 2016

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 27 Jul 2016
  • 2 menit membaca

Tanggal 4 Juli lalu, gue sempet janjian sama orang Taiwan untuk nonton bareng dalam rangka Taipei Film Festival 2016. Yeay! Gue excited banget karena ini pertama kalinya gue dateng ke festival film di luar Indonesia.



Gue sengaja pilih film yang kelihatannya nggak bakal muncul di internet dan jadwal yang memungkinkan untuk bertemu langsung dengan filmmaker-nya. Waktu itu terpilihlah hari Senin jam 21:20 di Shin Kong Cineplex dengan film berjudul The Wounded Angel (2016).


Singkat saja, film ini merupakan film drama fiksi dari Kazakhstan dan disutradarai oleh Emir Baigazin. Film ini menceritakan perjuangan beberapa remaja di Kazakhstan tahun 90an, yang harus menghancurkan "sayapnya" untuk mencari tempat di dunia nyata.


Sekitar jam 7 malam, temen gue dateng pake kemeja pink, sepatu kulit cokelat dan wajah cemberut lantaran doi salah nebak rumah gue. Yah, yaudah deh eke minta maap kalau lokasinya meleset dikit. Terus kita langsung jalan naik scooter-nya ke Ximen.


Harga tiket untuk umum adalah 200 NT, sementara pelajar 180 NT. Yeeaayyy lagi karena gue sekolah bahasa di sini, jadi dapet kartu pelajar dan boleh claim diskonnya. Abis itu kita keluar dulu makan lu rou fan (滷肉飯), beli bubble tea dan siap-siap nonton :)


Filmnya punya editing pace yang super lambat, minimalis, dan tenang. Pas sama lokasi ceritanya yang kebanyakan simpel, open-space, dan juga minimalis. Tapi ceritanya sih nggak simpel sama sekali. It's a heartbreaking story yang disampaikan dengan cara yang obscene, silly, dan ironis.


Selesai film diputar, keluarlah Emir bersama translator dan MC. Gue kira mereka bakal bicara dalam Bahasa Inggris karena banyak juga non-Chinese yang nonton, ternyata oh ternyata.. Emir bicara Bahasa Rusia dan MC serta penerjemahnya bicara Bahasa Mandarin. Goodbyeee! Gue nggak ngerti apapun!



Eh gue lupa gue bawa anak Taiwan asli. Gue perdayakanlah temen Taiwan ini untuk translate. Tapi yaaa Inggris dia juga nggak bagus-bagus amat, jadi gue tetep nggak ngerti. Paling gue cuma nangkep kalau aktor-aktor dalam film ini semuanya amatir, tapi aktingnya bagus banget. Terus udah deh, selebihnya gue lupa dan nggak ngerti temen gue nyerocos apaan. Gue ngangguk-ngangguk aja, males kalau nanya, dia makin jelasin makin nggak jelas. Hahaha...


Kesempatan berikutnya gue mau nonton film drama Jepang (masih dalam festival yang sama), tapi tiketnya sold out. Akhirnya festival pun berakhir dan saya nggak sempet nonton film lain :")

ŠšŠ¾Š¼Š¼ŠµŠ½Ń‚Š°Ń€ŠøŠø


Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page