Pengalamanku Bersama Penerjemah Tersumpah Bahasa Jerman
- Caecilia Sherina
- 8 Jul 2024
- 6 menit membaca
Diperbarui: 29 Des 2024
Dalam persyaratan membuat Visa Nasional untuk "Studi dengan surat penerimaan tanpa syarat untuk program studi Bachelor dan Master" sesuai yang tertuang dalam website Kedutaan Jerman di Indonesia bulan Juni 2024 https://jakarta.diplo.de/id-id/service/visa-einreise/visa-nasional/1687488?openAccordionId=item-1992762-3-panel terdapat tulisan:
Ijazah sekolah yang diakui dan Berbahasa Indonesia membutuhkan lampiran terjemahan Bahasa Jerman (1 asli + 1 Fotokopi)
Lumayan kaget aku, soalnya aku kira boleh diterjemahkan ke Bahasa Inggris! Tapi ternyata harus diterjemahkan ke Bahasa Jerman. Lain cerita kalau ijazah kamu memang sejak awal sudah Berbahasa Inggris, maka tidak perlu diterjemahkan ke bahasa lain lagi. Alhasil, aku harus mencari Penerjemah Tersumpah yang diakui Kedutaan Jerman.
Daftar penerjemah tersebut mudah di-Google atau kamu bisa mengunjungi website kedutaan langsung di: https://jakarta.diplo.de/id-de/service/-/2551760 dan kalau kita baca daftarnya, hanya ada 3 nama penerjemah tersumpah yang diakui kedutaan yaitu:
Louis Liem & Partners
Nikolas T. Pangutama
Tayasmen Kaka
Catatan: Memasuki akhir tahun 2024 sudah ganti daftar namanya jadi
Christian Yonathan Wiratmo
Nikolas T. Pangutama
Tayasmen Kaka
Termasuk penambahan syarat baru, yakni menyertakan terjemahan Bahasa Jerman akta lahir dan ijazah dari SD - pendidikan terakhir.
Sekitar bulan Juni pertengahan itu, aku baru tahu ada persyaratan ini dan buru-burulah diriku mencari penerjemah. Akhirnya aku kontakin semuanya satu-satu. Dan berikut informasi yang aku dapat dari mereka semua sebagai pertimbangan untuk kamu yang juga sedang mencari penerjemah tersumpah Bahasa Jerman untuk membuat Visa Nasional.
Louis Liem & Partners
Sudah tidak terdaftar dalam list kedutaan.
Nikolas T. Pangutama
WA +62 813-1705-5859
Berdasarkan hasil ngobrol dengan semua nomor HP dan semua penerjemah di atas, sepertinya (1) Louis dan (2) Nikolas ini satu kantor yang sama. Nah, mereka ini sangat populer sehingga kamu perlu booking minimal 2 bulan sebelum. Bayangkan saja, waktu aku chat di tanggal 13 Juni, aku ditawarkan waiting list sampai akhir Juli atau awal Agustus 2024.
Yang ini agak menarik. Berikut adalah balasan chat dari admin Nikolas yang malah menyarankan ke Louis Liem & Partners:
🔶🔶🔶
Salam, terima kasih sudah menghubungi kantor penerjemah tersumpah Nikolas T. Pangutama. Harga terjemahan (ID><DE) per halaman hasil terjemahan sebesar Rp 295 ribu-525 ribu (tergantung jenis dokumen).
Untuk memastikan waktu pengerjaan dan total biaya terjemahan, mohon foto atau pindai dokumen yang ingin diterjemahkan dan kirim via WA terlebih dahulu ke WA admin:
+6285216160473 (Kantor Melawai - Louis Liem & Partners)
+628111589098 (Kantor Kweni - Penerjemah K18)
Jika setuju dengan biaya dan waktu pengerjaan terjemahan, kami mohon konfirmasi via DP 50% dari nilai perkiraan total biaya terjemahan (transfer, tunai, aplikasi uang elektronik QRIS). Alternatif lain untuk pemesanan dan pembayaran juga bisa melalui Tokopedia.
Jam kerja: Senin-Jumat pkl. 8.30-15.30 WIB.
Pesan Anda akan kami respon sesuai dengan urutan. Terima kasih.
🔶🔶🔶
Akhirnya aku Whatsapp yang Kantor Melawai, dan aku dikabari bahwa 1 halaman ijazah dan 2 halaman transkrip nilaiku seharga:
Ijazah @Rp295.000 x 1 halaman hasil terjemahan = Rp295.000
Transkrip @Rp375.000 x 3 halaman hasil terjemahan = Rp1.125.000
TOTAL Rp1.420.000,-
Tapi estimasi selesai terjemahan awal Agustus. GLEK! Aku coba lagi chat nomor yang lain, Kantor Kweni. Dan yang balas adalah staffnya Pak Nikolas, yakni Mba Mia. Di nomor yang ini lebih menarik, karena mereka bahkan menawarkan jasa apostille, dengan rincian harga sbb.
Terjemahan Ijazah, 2 halaman jadi @Rp295.000 = Rp590.000
Terjemahan Transkrip, 3 halaman jadi @Rp375.000 = Rp1.125.000
1 halaman jadi lembaran Apostille @Rp 295.000
Apostille Ijazah & Transkrip, 2 dokumen @Rp395.000 = Rp790.000
TOTAL Rp2.800.000,-
Waduh, gila banget yah. Padahal kalau aku urus apostille sendiri tuh cuma Rp150.000 per dokumen (belum termasuk ongkos jalan ke Kemenkumham buat ambil sertifikatnya). Dan sialnya lagi, mau bayar sampai 2 juta pun tetap saja semua dokumen baru bisa selesai tanggal 5 Agustus 2024!
Akhirnya aku mencoba opsi terakhir yang katanya di Lampung*, padahal kantornya di Jakarta Timur, yaitu...
*Baru-baru ini Kedutaan Jerman memperbaharui daftar nama penerjemah, jadi alamatnya Pak Tayasmen sudah dipindahkan ke Jakarta.
Tayasmen Kaka
WA lama +62 812-9883-9860
WA baru +62 812-1212-2811
Jujur aja, yang satu ini reviewnya di Google jelek. Dan ternyata memang benar. Aku agak kewalahan mengurus penerjemahan dokumen bersama dengan beliau. Tapi to be fair, Pak Tayasmen ini satu-satunya penerjemah tersumpah yang diakui kedutaan dengan biaya murah banget, serta berani janjiin hasil 14 hari kerja (meskipun akhirnya telat-telat dikit).
Awalnya aku chat di WA, tapi kemudian beliau memintaku untuk ngobrol lewat email saja. Ya sudah, aku email semua dataku di pagi hari dan mendapatkan balasan di sore hari dengan rincian harga:
Hasil terjemahan ijazah (1 halaman)
Hasil terjemahan transkrip nilai dengan jumlah 64 mata kuliah (3 halaman)
Biaya 4 halaman x Rp190.000 = Rp760.000,-
Biaya kirim lewat TIKI Rp15.000
Total biaya Rp775.000,-
Lama pengerjaan 14 hari
Bayangkan, betapa bahagianya diriku ketika melihat harganya di bawah 1 juta dan pengerjaan hanya 14 hari! Tentu saja waktu itu langsung aku gas karena tidak ada lagi pilihan lain. Aku diminta bayar penuh di awal. Tidak boleh DP. Akhirnya di tanggal 19 Juni, aku bayar tuh 775 ribu sambil deg-degan takut ditipu.
Kenapa takut ditipu? Ini dia kekurangan kerja dengan Tayasmen Kaka:
Komunikasi lelet dan tidak profesional
Tidak ada kejelasan yang jelas sejelas-jelasnya
Kenapa komunikasinya kubilang tidak profesional? Ya bayangin aja, masak dia minta aku transfer penuh, tapi terus dia nggak kasih nomor rekening? Udah gitu ngobrolnya lewat email pula. Kan aneh ya email rasa chatting. Nggak percaya? Ini bukti percakapan konyol kami di email.

Terus habis aku transfer dan kirim buktinya, udah gitu nggak ada balesan. Kan jadi horor banget itu. Aku langsung email lagi besoknya untuk tanya TANGGAL berapa dokumennya selesai? I mean, kalau lo berani hitung 14 hari, berarti bisa kasih tanggal dong. Ya nggak sih? Dan ternyata balasannya enggak banget.

Aku paling benci dijawab, "Insya Allah." Sangat tidak terlihat profesional. Memang harganya termurah, tapi bukan berarti dokumen ini bisa dianggap gorengan kan? Tujuh ratus ribu itu tetep mahal loh buat bocah-bocah seperti diriku yang sedang berusaha kuliah ke luar negeri. Huhuhu... Seriusan dikit 'napa sih?
Dan pertanyaanku tentang 3 Juli itu juga nggak dijawab anyway. Yaudahlah aku bersabar dulu aja, sambil baca-baca review di Google yang katanya banyak yang minta refund karena sudah berbulan-bulan tidak terima hasil terjemahan. Gils, makin deg-degan lah aku.
Akhirnya Dokumen itu.. Kujemput Sendiri!
Tepat tanggal 3 Juli aku mencoba email kembali dan memang mendapatkan balasan berupa pertanyaan alamat rumahku. Sementara di email sebelumnya kan aku sudah bilang, bisa express aja nggak? Maksudku express itu ya kirim Gosend / Grab Express aja gitu loh. Kan alamatnya sama-sama di Jakarta ini. Ngapain kirim TIKI segala. Takutnya rusak itu kertas di jalan.
Maka mintalah aku dikirim pakai kurir saja, dan aku bersedia menambahkan biayanya. Tapi terus emailku cuma dijawab, "Baik."
Lah? Baik gimana sih? Gua butuh kejelasan, bukan baik. Jadi dia mau kirim pakai apa dan harganya berapa? Yaudalah, aku mencoba sabar lagi. Besoknya aku email lagi, menanyakan kapan dokumen akan dikirim? Soalnya kalau pakai TIKI harusnya ada nomor resi dong.
Eh, nggak dibales... Yaudah aku coba telepon ke WA. Tapi nggak diangkat. Yaudahlah karena udah kesel banget, aku teror sekalian. Aku telepon sekitar 3x dan akhirnya dibalas chat seperti pada screenshot di bawah ini: aku diminta menunggu. Maka aku pun mencoba sabar lagi.

Tanggal 5 Juli, aku email kembali menanyakan update pengiriman, tapi belum dibalas. Jadi aku teror lagi WA si Pak Tayasmen ini dan lagi-lagi beliau masih di jalan. Sekitar jam 3 sore email aku dibalas dan dikabari bahwa dokumen akan dikirim dengan TIKI pada hari Sabtu sore dan Insya Allah tiba pada hari Minggu.
Aku coba email lagi dan bertanya, bisa nggak kirim Gosend aja? Dan menarik, jawabannya adalah, "Kalau mau Gosend, silakan besok pesan Gosend sendiri."
Ya kubales lagi, "Iya, tapi pesan ke alamat mana, Pak/Bu?"
Akhirnya aku dikirim alamat untuk menemui Mba Putri di Jl. Pemuda, Jakarta Timur. Besoknya aku pesenin Gosend beneran dong ke alamat tersebut, sekaligus email memberi kabar bahwa ojek aku OTW, dan tau apa? Mba Putri ini nggak tahu-menahu mengenai dokumen atas namaku. Akhirnya ojek aku terpaksa cabut dulu jemput orderan yang lain, dan siangnya rencana balik lagi ke situ.
Aku langsung chat di WA si Pak Tayasmen, karena ini sangatlah menyebalkan dan merugikan pihak ojek. Sialnya lagi, posisi aku tuh sedang liburan di Pulau Harapan. Jadi cuma ada ibuku di rumah yang kujadikan kontak di dalam drama pergojekan ini. Alhasil ibuku kena marah ojek + diteleponin Mba Putri yang berusaha menanyakan siapa itu Caecilia.
Lah, si Putri teh saha? Dia staff kantor apa bukan sih? Kalau bingung ya tanya ke bosnya dong, jangan tanya ke mamaku.
Sorenya si ojek balik lagi untuk jemput dokumen aku di Mba Putri, dan gilak, ojek aku dibikin nunggu hampir 1 jam for God knows what. Habislah mamakku dimarahin ojek. Dan aku berusaha minta maaf ke mami + ojek itu (dengan tambahan tip tentunya).
Dan apa kabar biaya kirim TIKI seharga Rp15.000 yang sudah aku transfer? Ya, mboh. Katanya mau dibalikin, tapi sampai sekarang belum kuterima juga. Tapi ya sudahlah, untungnya dokumen diterima dengan selamat, tidak lecek.

Akhir kata, untuk tim penerjemah Tayasmen Kaka, mohon diperbaiki komunikasi dan kejelasan sistem kerjanya. Udah terlalu banyak review jelek. Semoga ke depannya lebih baik. Terima kasih.
Hallo kak terimakasih sharingnya,
kebetulan saya juga sedang mencari penerjemah tersumpah untuk pengurusan visa study S3, saya sudah kontak ke 3 penerjemah tersumpah sesuai dengan list diatas tetapi memang antriannya penuh dn paling cepat baru kelar awal July 2025. karena saya worry terlalu mepet dengan jadwal awal perkuliahan saya disarankan menggunakan jasa dari rekan Pak Christian yairu Pak Susilo (setelah saya cek Pak Susilo ini masuk kedalam list penerjemah tidak tersumpah di web kedubes). kalau casenya seperti itu apakah memang bisa diterima jika untuk pengurusan visa nya jika saya menggunakan jasa pak susilo tsb?
Hallo kak, saya ada pertanyaan juga tentang terjemah. Untuk ijazah SD dan SMP yang bagian belakang ada daftar nilainya, apakah daftar nilainya juga diterjemahkan?
Trimakasih
Kak maaf mau tanya, kakak bikin 6 copy berarti total abis Rp760.000 × 6 = Rp4.560.000 ya kak?