top of page

Buka Blocked Account untuk Kuliah di Jerman

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 12 Jul 2024
  • 5 menit membaca

Diperbarui: 26 Sep 2024

Ini dia persyaratan paling meresahkan bagi kita semua yang ingin kuliah di Jerman. Pasalnya, meski kuliah di sana gratis, namun pemerintah Jerman mewajibkan kita untuk membekukan ratusan juta Rupiah sebagai bukti kemampuan finansial untuk tinggal selama 1 tahun di Jerman. Tanpa bukti ini, visa tidak akan disetujui. Dan oleh karena itu, banyak pelamar Indonesia yang mengurungkan niatnya kuliah di Jerman.


Per 1 September tahun 2024, angka yang ditentukan pemerintah untuk biaya hidup minimum di Jerman selama 1 tahun adalah EUR 11,904 dan uang ini wajib dibekukan melalui bank-bank yang menyediakan jasa yang kita sebut Blocked Account (Sperrkonnto).


Catatan: padahal sebelumnya di EUR 11,208 yang setara dengan 197,989,320 Rupiah berdasarkan kurs dari BCA per tanggal 11 Juli 2024 di IDR 17,665 dan kebetulan aku masih pakai standard yang lama saat pengajuan visa.


Dalam post kali ini, aku akan bahas bank apa saja yang bisa kita gunakan, biaya dan prosesnya. Dan sebagai tambahan informasi, blocked account ini wajib dipersiapkan saat ingin mengajukan visa, dan jumlahnya bertambah setiap 1-2 tahun.


Catatan: coba cek Google dan website DAAD untuk beasiswa Indonesia yang dapat menanggung biaya blocked account ini. Bagi mahasiswa film sepertiku yang ingin ambil S2 di Jerman, ada loh beasiswa buat kita dengan syarat bisa Bahasa Jerman dan lulus S1 tidak lebih dari 6 tahun silam!


Daftar Blocked Account yang Patut Dicoba

Pada zaman dahulu kala, kebanyakan mahasiswa Indonesia baik yang mau kuliah S1 maupun S2 pasti membuka rekening blocked account di Deutsche Bank. Meski prosesnya rumit dan makan waktu, tapi biayanya paling rendah dibandingkan provider yang lain. Sayangnya per 1 Juli 2022, salah satu bank terbesar di Eropa ini menutup fasilitas tersebut. Jadilah semua calon mahasiswa dari Indonesia kocar-kacir mencari alternatif lain. Apa sajakah itu?

Berikut adalah daftar penyedia blocked account yang sudah aku sortir untuk kepentingan mahasiswa Indonesia mendaftar kuliah di tahun 2024:

No.

Provider

Partner Bank

Price

Link

1

Expatrio

Sutor Bank (Germany)

Setup fee €69 Monthly fee €5 Buffer fee €100

2

Fintiba

Aion Bank (Belgium)

Setup fee €89 Monthly fee €4.9

3

Coracle

Lemonway Financial Service Provider (France)

Setup fee €59 (usia di bawah 30 tahun) / €99 (semua usia) Buffer fee €80

4

Care Concept

Vietnam Joint Stock Commercial Bank for

Industry and Trade (VietinBank)

Setup fee €50 Monthly fee €5

Penjelasan:

  • Setup fee = biaya pembukaan rekening

  • Monthly fee = biaya per bulan

  • Buffer fee = biaya tak terduga yang akan digunakan untuk beban transaksi antar bank (jika ada). Jika tidak terpakai, akan dikembalikan pada kita.


Berdasarkan daftar di atas, kutemukan Coracle sebagai provider terbaik untuk mahasiswa dengan fasilitas public insurance for students dan incoming insurance untuk visa, aktivasi mudah dan harga paketnya murah banget! Sayangnya karena usiaku sudah di atas 30 tahun, ternyata nggak bisa ambil paket PRIME yang murah itu...


Ngomong-ngomong soal asuransi...

Berhubung ada banyak pilihan seperti AOK, TK, dll. Aku sarankan memilih berdasarkan lokasi terdekat dari kampus. Soalnya untuk aktivasi asuransi biasanya wajib ke kantor cabang terdekat, jadi jangan ambil asuransi yang kejauhan dari kampus kalau nggak mau capek dan mahal di ongkos. Ceknya di mana? Aku sih cek manual satu-satu lewat Google Maps.


Berapa biaya asuransi mahasiswa per bulan? Umumnya di antara €120 - €125 per bulan.


Selain itu AOK memang memiliki cabang lebih sedikit daripada TK, tapi dia lebih menjangkau kampus-kampus yang berada di desa. Buat kamu yang kuliah di kota besar, fix ambil TK aja. Kudengar ia populer di antara mahasiswa asing.


Dan bagi kamu yang sudah berusia di atas 30 tahun, kita nggak akan bisa mengambil public insurance seperti AOK, TK dan semacamnya! Hehe. Kita terpaksa ambil yang private insurance, di mana harganya lumayan lebih mahal. Aku sudah survey beberapa asuransi swasta, dan harganya bisa mencapai €150 per bulan. Tapi akhirnya aku menemukan yang murah!


Penting! Salah satu persyaratan untuk registrasi ulang (enrollment) di kampus adalah meminta pihak asuransi mengirimkan bukti digital data asuransi kita ke kampus. Nggak boleh kita yang kirim sendiri, harus pihak asuransinya langsung. Hal ini akan otomatis dilakukan oleh public insurance, tapi lagi-lagi untuk kita kaum kepala tiga, harus manual lewat email memohon pihak asuransi swasta untuk mengirimkan data tersebut ke kampus.

Berdasarkan hasil risetku, Care Concept private insurance adalah yang termurah, silakan kamu cek biayanya di sini: https://www.care-concept.de/krankenversicherung/care_student/studentenversicherung_beschreibung_eng.php?navilang=eng


Dan jika kamu tertarik, kamu bisa mendaftar melalui referral link aku untuk mendapatkan harga terbaik :) https://www.care-concept.de/?gsc=7b061122ea570063082a145855a81b61458bb8bd


Kembali ke persoalan Blocked Account...

Akhirnya setelah perdebatan panjang yang menyebalkan dan berulang kali buka-tutup akun, aku dan keluargaku memutuskan untuk mengambil paket Blocked Account + Public Insurance dari Care Concept yang berlokasi di Frankfurt.


Kenapa keluargaku terlibat? Soalnya aku pinjem duit bapakku sebesar 100 juta buat modal awal ke Jerman. Terpujilah kaum privilege yang punya bapak tajir. Tanpa pertolongan bapakku, aku mungkin butuh 1-2 tahun lagi untuk memenuhi syarat ini. Terima kasih, Ayahanda.


Jadi total biaya yang harus kupersiapkan adalah sebagai berikut:

  • Vietinbank (blocked account) €11,317

  • HanseMerkur Krankenversicherung AG (public insurance) €121,65 per bulan

  • Biaya transfer valas full amount di BCA €30

  • Biaya administrasi BCA Rp80.000,00

  • Biaya materai Rp10.000,00


Goodbye 200 juta.. demi masa depan gemilang.


ree

Cara Transfer Valas

Bagi kamu yang tidak pernah bertransaksi ke luar negeri sepertiku, tentu awalnya agak kebingungan memikirkan cara mengirim ratusan juta ke blocked account-mu di Jerman. Tapi jangan takut, sebenernya caranya gampang banget.


Pertama, cek kurs EURO terlebih dahulu. Jangan transfer di saat harga Euro terlalu tinggi. Dan ceknya jangan di Google, melainkan di website bank yang kamu tuju. Misalnya kamu mau cek di BCA, maka cek di sini https://www.bca.co.id/id/informasi/kurs


Kenapa? Karena kamu harus cek harga kurs di TT counter. Bukan yang e-Rate ya! Soalnya kita akan melakukan transfer langsung melalui teller di bank, dan bukan melalui aplikasi online seperti MyBCA.


Kenapa nggak transfer online aja?

Melalui aplikasi MyBCA ada limit 100 juta per bulan. Sementara melalui TransferWise ada biaya administrasi dan VAT mencapai 1-2 juta. Opsi lain, melalui Topremit, tapi kalau nggak salah bagi pengguna baru ada limit 100 juta juga. Jadi nggak memungkinkan untuk kondisiku yang harus transfer 200 jutaan.


Kebetulan tahun 2024 adalah tahun terburuk untuk menukar Rupiah ke Euro. Bayangkan saja, 1 Euro saat ini bisa mencapai di Rp17.800,00 Aku sempat ketar-ketir menghitung dana yang aku punya. Setiap hari aku bangun untuk mengecek kurs Euro. Untungnya pada tanggal 11 Juli, Euro sempat turun sedikit. Jadi siangnya aku langsung gas ke Bank BCA dan meminta special rate karena angka transaksi di atas 100 juta. Syukurlah aku diberikan harga Rp17.665,00 oleh teller. Angka itu terbilang lumayan oke untuk kondisi saat ini.


Proses berikutnya adalah mengisi form biru di bank dan memastikan ulang semua alamat yang dituju benar dan lengkap. BTW, untuk mengisi form biru, dibutuhkan alamat penerima di Jerman. Berhubung aku belum punya alamat tinggal, jadi aku pakai alamat kampus. Hehe.


Setelah selesai melakukan seluruh proses di bank, dibutuhkan waktu 1-2 hari untuk uangku tiba di Jerman. Kemudian pihak Vietinbank di Jerman akan dengan cepat merespon dan mengirimkan bukti penerimaan uang yang bisa kupakai untuk mengajukan Visa Nasional. Selesai sudah perjuanganku mempersiapkan dokumen-dokumen untuk membuat visa!!!

Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page