top of page

Workshop American Film Showcase (AFS)

  • Gambar penulis: Caecilia Sherina
    Caecilia Sherina
  • 12 Feb 2014
  • 2 menit membaca

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 6-7 Februari 2014, gue dan 3 mahasiswa IKJ mendapatkan kesempatan untuk mewakili kampus dalam workshop film pendek dokumenter. Workshop ini dibintangi (cailah) oleh Richard Pearce dan Freida Mock dalam rangka acara American Film Showcase yang diadakan selama beberapa minggu di 4 kota besar di Indonesia. Acaranya cukup eksklusif karena setiap universitas hanya bisa mengirimkan 4 mahasiswa.


Gimana ceritanya gue bisa terpilih ikut?

Waktu itu, gue lagi membantu senior mengedit film dokumenter untuk acara launching buku Slamet Rahardjo, terus tiba-tiba dia tanya, "Sil, mau ikut workshop nggak? Diajak Mas German."


"Workshop apa, Kak?"

"Workshop bikin film," jawab senior gue.


ree

Kemudian tanpa ba-bi-bu-be-bo gue langsung jawab iya, padahal gue belum tau itu tanggal berapa, di mana, dan printilan lainnya. Yang gue pikirin saat itu adalah, "Apapun yang ditawarin dosen gue, pasti dahsyat dampaknya." Akhirnya setelah mengiyakan ajakan senior yang bernama Agni, gue baru dijelasin pretelan acara ini. Jadi ceritanya workshop-nya bakal full English gitu gara-gara pembicaranya sutradara Amerika. Terus acara ini disponsori oleh U.S. Embassy. Wah, gue semakin excited untuk ikut.


Keesokan harinya, Mas German nge-LINE gue dan tanya, "Kamu mau ajak siapa dari angkatanmu untuk ikutan workshop ini juga?" Jujur aja, pertanyaan ini serem banget. Masalahnya temen gue banyak! Jadi temen yang mana yang harus gue ajak? Gue mencoba berpikir sejenak. Nama-nama yang terlintas di otak gue, waktu itu: Ghifar, Gill, Luthfi dan Juju. Mereka semua orang yang passionate soal film dan pengetahuannya banyak. Tapi gue cuma boleh pilih salah satu dari mereka.


ree

Akhirnya gue memutuskan untuk memilih Juju. Tapi gue felt guilty sama Luthfi karena gue yakin dia pasti seneng banget kalau denger pembicaranya orang Barat. HAHAHA... Ya, gue dan Luthfi itu pengen banget sekolah di luar negeri, jadi gue yakin dia bakal seneng kalau diajak. Yaudah, gue coba mengajukan 2 nama: Luthfi dan Juju. Biar Mas German yang pilih. Ternyata mereka berdua terpilih, dan jadilah kami satu tim! Kak Agni sebagai director, gue editor, Luthfi script writer, dan Juju cinematographer.


Selanjutnya gue merasa berdosa karena nggak memilih Ghifar dan Gill. Yah, ini adalah pilihan yang sulit. Mohon maafkan daku kawan.


Bersambung ke post berikutnya!

Komentar


Date

Let's connect on my social media!
  • Threads
  • Instagram
  • LinkedIn
  • YouTube
bottom of page